JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan, penarikan utang hingga bulan Maret 2022 sudah susut sebesar 55,6 persen. Jumlah utang yang ditarik menurun menjadi Rp 149,6 triliun. Porsinya sebesar 15,4 persen dari target APBN 2022 sebesar Rp 973,6 triliun. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, pembiayaan utang mencapai Rp 336,9 triliun atau tumbuh 290,3 persen (yoy). "Penerbitan surat utang sampai dengan bulan Maret justru menurun yang sangat drastis. Itu karena penerimaan negara yang makin kuat, belanjanya terkendali, maka defisitnya dan pembiayaan mengalami penurunan, 55,6 persen," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Rabu (20/4/2022). Baca juga: Ada Meme THR PNS, Ini Respons Sri Mulyani Bendahara negara ini merinci, susutnya utang terjadi lantaran penerbitan SBN dan pinjaman neto berkurang. Tercatat, penerbitan SBN susut sebesar Rp 60,4 persen dari Rp 337,2 triliun pada Maret 2021 menjadi Rp 133,6 triliun. Porsi penerbitan ini sebesar 13,5 persen dari target Rp 991,3 triliun. Sementara itu, pinjaman neto terealisasi Rp 16 triliun. Baca juga: Utang RI Tembus Rp 7.000 Triliun, Apa Siasat Sri Mulyani agar Tak Bangkrut seperti Sri Lanka?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Mulyani Pastikan Nasib RI Tak Seperti Sri Lanka, Sebut Penarikan Utang Susut 55,6 Persen", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/04/20/122455126/sri-mulyani-pastikan-nasib-ri-tak-seperti-sri-lanka-sebut-penarikan-utang.
Penulis : Fika Nurul Ulya
Editor : Aprillia Ika

Comments (0)

No comments at this moment
Product added to wishlist
Product added to compare.

iqitcookielaw - module, put here your own cookie law text